Andeande lumut :”duh ibu.. kula mboten purun.. duh ibu.. kula mboten sisane si yuyu kangkang” Rondho dadapan :”waduh nduk, wong loro ora gelem kabeh kae..” (klenting kuning teko marang ing omahe mbok rondho dadapan)
Menceritakan dongeng pada anak dapat membantunya untuk menjadi lebih imajinatif, meningkatkan hobi membaca dan dapat belajar tentang moral kehidupan dari dongeng yang cerita yang didengar, bisa disimak oleh anak dan membuat fantasinya semakin berkembang. Nantinya anak jadi mengenal lebih banyak kosa kata dalam berbahasa dan lebih mengenal banyak benda atau satu cerita rakyat dengan pesan moral yang baik adalah, Ande-Ande Lumut, yang berasal dari Pulau untuk membacakan dongeng anak Nusantara Ande-Ande Lumut? Berikut telah merangkum beberapa informasinya di bawah ini!1. Saat terjadi peperangan di Kerajaan Jenggala, Dewi Sekartaji melarikan Cerita Anak InteraktifDahulu kala berdirilah dua kerajaan besar di wilayah Jawa Timur, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri. Kerajaan Jenggala dipimpin oleh Raja Jayanegara dan Kerajaan Kediri dipimpin oleh Raja mempersatukan kedua kerajaan dan menghindari peperangan, maka dijalinlah sebuah ikatan pernikahan antara Panji Asmarabangun, putra Raja Jenggala, dengan Dewi Sekartaji, putri Raja hari Kerajaan Jenggala diserang musuh. Ketika pertempuran itu berlangsung Dewi Sekartaji, melarikan diri dan berusaha untuk Dewi Sekartaji diangkat menjadi anak seorang janda, dan diberi nama Klenting Cerita Anak InteraktifDewi Sekartaji menyamar sebagai gadis desa dan tinggal dengan seorang janda dengan tiga orang putrinya, yaitu Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru. Kemudian Dewi Sekartaji diangkat menjadi anak, dan diberi nama Klenting klenting kuning tidak diperlakukan dengan baik. Setiap hari ia disuruh mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci memasak dan membersihkan kakak angkatnya sangat pemalas, mereka bisanya hanya menyuruh saja."Klenting Kuning! Cuci bajuku dan selendangku!" kata Klenting Merah dan Biru."Baik kak" kata Klenting Picks3. Panji Asmarabangun berusaha untuk mencari keberadaan Dewi Cerita Anak InteraktifKerajaan Jenggala telah kembali aman, Panji Asmarabangun telah berhasil mengalahkan musuhnya yang ia sedih karena Dewi Sekartaji telah meninggalkan istana, ia pun bertekad untuk mencarinya. Ia mengerahkan para pengawal untuk mencari keberadaan Dewi beberapa waktu, seorang pengawal mengabarkan ia bertemu seorang gadis yang mirip dengan Dewi Sekartaji disebuah desa. Panji Asmarabangun berangkat ke desa itu berseberangan dengan desa dimana Klenting Kuning tinggal. Ia pun tinggal di rumah Mbok Randha, Panji Asmarabangun kemudian menjadi anak angkat mbok Randha dan menyamar sebagai Ande-Ande Lumut yang sedang mencari tentang Ande-Ande lumut mencari jodoh, segera Klenting Kuning dilarang bertemu dengan Ande-Ande Lumut oleh ketiga kakak Cerita Anak InteraktifKlenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru, berdandan semenawan mungkin untuk melamar Ande-Ande Lumut. Tak lupa mereka memakai perhiasan dan pakaian yang bagus"Klenting Kuning, kamu tidak usah ikut melamar! Kamu di rumah saja. Pergilah ke sungai dan cuci semua pakaian kotor itu!" perintah Klenting pun segera berangkat. Klenting Kuning segera pergi ke sungai untuk datanglah seekor burung bangau dan memberinya sebuah cambuk."Pergilah melamar Ande-Ande Lumut agar kamu dapat bertemu dengan Panji Asmarabangun. Dan bawalah cambuk ini" kata sang Kuning pun bergegas pergi ke Desa itu Mama dan ketiga kakak angkatnya, sudah sampai di tepi sungai. Mereka bingung tak ada satu pun perahu yang tampak. Jembatan juga tak bagaimana mereka menyeberang. Terlebih lagi, sungai itu sangat luas, dalam, dan deras arusnya. Tiba-tiba muncul seekor kepiting raksasa bernama Yuyu Para Klenting bersedia untuk mencium Yuyu Kangkang, namun Klenting Kuning tidak Cerita Anak InteraktifKepiting itu menawarkan diri untuk membantu menyebrangi sungai. Dengan syarat, mereka harus mencium Yuyu kemudian menyanggupi persyaratan itu satu persatu mereka naik kepunggung Yuyu Kangkang untuk menyebrangi saat kemudian sampailah Klenting Kuning di tepi sungai. Ia pun juga bertemu dengan Yuyu Kangkang. Kembali lagi, Yuyu Kangkang menawarkan jasa untuk menyebrangkan, dengan syarat Klenting Kuning harus Kuning menolak syarat itu, ia memaksa Yuyu Kangkang untuk memberangkatkan nya tanpa syarat itu. Yuyu Kangkang, akhirnya tidak mau menyeberangkanKesabaran Klenting Kuning sudah habis, ia keluarkan cambuk itu dan memukulkannya ke sungai. Seketika itu juga air sungai Kangkang ketakutan, akhirnya ia mau membantu Klenting Kuning menyeberangi sungai. Klenting Kuning segera naik kepunggung Yuyu Kangkang dan sampailah ia ke seberang sungai6. Ande-Ande Lumut menolak Klenting Merah, Ijo, dan Biru, karena mereka mencium Yuyu Cerita Anak InteraktifMama dan ketiga kakak angkatnya, telah lebih dulu sampai dirumah Mbok Randha. Secara bergantian Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru, menunjukkan wajahnya yang rupawan pada Ande-Ande tak satupun dari mereka yang terpilih, karena mereka telah mencium Yuyu saat kemudian tibalah Klenting Kuning dirumah Mbok Ande-Ande Lumut memilih Klenting Kuning sebagai istrinya, karena ia tahu bahwa Klenting Kuning adalah Dewi Sekartaji dan dialah satu-satunya perempuan yang tidak mencium Yuyu Lumut kemudian membongkar penyamarannya. Ia bercerita bahwa dirinya adalah Panji Asmarabangun. Sementara, Kleting Kuning terkejut sekali melihat Ande-Ande Lumut adalah tunangannya, Panji Klenting Kuning langsung mengubah dirinya menjadi Dewi Cerita Anak InteraktifAkhirnya, di depan semua orang, Klenting Kuning langsung mengubah diri menjadi Dewi Sekartaji. Semua orang sangat terkejut melihat sosoknya yang sangat kakak angkatnya pun sangat terkejut ketika mengetahui jika sosok yang selama ini mereka perlakukan dengan tidak baik itu adalah Dewi Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji berkumpul kembali. Mereka juga mengajak Mbok Randha untuk tinggal di istana sebagai ucapan terima Asmarabangun dan Dewi Sekartaji melanjutkan kehidupan pernikahannya dan hidup bahagia itulah dongeng anak Nusantara Ande-Ande Lumut, yang bisa Mama ceritakan pada si Kecil. Pesan moral yang bisa ditanamkan pada anak dari dongeng Ande-Ande Lumut adalah, anak yang berbuat baik akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di kemudian anak yang berbuat buruk akan mendapatkan kesedihan di masa yang akan jugaDongeng Anak Nusantara CindelarasDongeng Nusantara Lutung Kasarung dan PurbasariDongeng Anak Nusantara Legenda Batu Menangis
LaguJawa Lagu Doraemon Versi Bahasa Jawa Doraemon Theme Song, Java Version YouTube. Luleyuvo. 1:15:11. Nella Kharisma & Via Vallen - Kumpulan Lagu-Lagu Hits Top Artis Jawa | Full Album Lagu Populer Ande ande lumut | Lagu Anak anak Jawa | Kumpulan 10 mins | Lagu Anak TV. Ryan Saige. 6:02. DANGDUT KOPLO SAWERAN HOT SAGITA LAGU
East Java - Indonesia Ande-Ande Lumut Rating 37 votes As retold by Samsuni Ande-Ande Lumut is a pseudonym of a prince of Jenggala Kingdom whose real name is Panji Asmarabangun. According to the story, Panji hides his true identity to find his wife who leaves the palace. Why does she go? Can the prince find her? Read the following story. *** Long ago in East Java, there stood twin kingdoms namely Jenggala, which was ruled by King Jayengnegara, and Kediri, whose king was Jayengrana. The kingdoms were once united under Kahuripan. The king of Kahuripan, Airlangga, before his death had a will that whatever happened, they had to be together as one. So to avoid war, the kingdoms decided to reunite through a marriage of the kings’ children. Panji Asmarabangun, son of Jayengnegara, was married to Dewi Sekartaji, daughter of Jayengrana. Once upon a time, Jenggala was attacked by a large number of people. When the war broke out, Princess Dewi Sekartaji ran away and hid out in a desolate village. She went in disguise as a village girl and then served a wealthy widow called Nyai Intan. Nyai Intan had three beautiful daughters, Kleting Abang, Kleting Ijo, and Kleting Biru. After a while, she fostered Dewi Sekartaji and gave her the name of Kleting Kuning. Kleting Kuning did all the housekeeping and cooking in the house. She was more like a servant than a child. Nyai Intan and her daughters often scolded her and treated her badly. It was good enough if the girl had only one meal a day. In the meantime in Jenggala, Panji Asmarabangun together with his troop managed to drive out the enemies. The victory was just a short relief for him as he could not find his beloved wife. Heaven knew where she was. With the kingdom restoring its security, the prince devoted his time to seek his wife. Right away he commanded his soldiers to gather as much information as could be. Then, in one fine afternoon, a soldier came up to him. “I have good news for you, Your Highness,” reported the man. “Did you find anything?” asked the prince eagerly. “I saw a woman that looked like the princess, Your Highness, in a small village. But I’m not sure yet that she was her because she was only a village woman who worked for a rich widow.” In the next few days, Panji decided to pass himself off as a prince who was looking for a wife. He was headed for Dadapan, a village at the bank of Bengawan Solo River, with some guards. The village was not far from where Kleting Kuning lived. Under the name of Ande-Ande Lumut, Panji stayed in a modest house of an old widow called Mbok Randa. He soon announced to the people that he was holding a contest to find a wife. In a very short time, it spread out to all corners of the village and to the neighboring villages. Kleting Abang, Kleting Ijo, and Kleting Biru were so happy to hear that. They dressed up as beautiful as possible to win the prince’s heart. They were sure he would fall for one of them. “We should always look pretty, sister. Mother will be glad if one of us becomes a princess,” said Kleting Abang. On the due day, the girls seemed ready. They put on their best dresses and jewelry. When they were wearing their make up, Kleting Kuning came up to them. “Wow, you guys are so beautiful!” she said. “Hi, Kleting Kuning! Do you want to take part in the contest too?” asked Kleting Abang. “That’s unlikely. You don’t even have a dress. You certainly can’t go out there in such a terrible look,” mocked Kleting Ijo. “Hahaha! That’s right. You can’t go to the contest. You’d better stay home and finish your job. Go, do the laundry!” shouted Kleting Biru while pointing at a pile of their dirty clothes. Kleting Kuning took the dirty clothes and went to a nearby river. She actually did not want to go to the contest since a memory of her husband was still in his mind. She would not see anyone else as long as the prince was still alive. Whilst at the riverbank, suddenly a heron approached her. It weirdly talked like a human and grabbed a whip in its feet. “O princess! Pray, care to go to the contest in Dadapan. There you will meet your husband. Take this whip, you may need it,” said the heron, putting the whip on a stone next to Kleting Kuning. The lady barely said anything when the mysterious bird flew up high in the sky and got out of sight. Without hesitating, Kleting Kuning rushed back home and dressed up for the contest. By that time, Nyai Intan and her three daughters had left. They reached the bank of Bengawan Solo River. But they could not get across a river that deep and wide. It happened that not a single boat was seen around there. “Mother, how can we get across?” asked Kleting Ijo in confusion. “Yes, mother. What do we do now?” added Kleting Biru. “Wait, wait. Look at that! What is that?” said Kleting Abang. They were taken aback to see a giant crab floating upon the stream. They did not know that the crab was Yuyu Kangkang, Ande Ande Lumut’s henchman assigned to test the participants. “Do you need help, ladies?” asked the crab. “Can you really get us across?” asked Kleting Abang back. Yuyu Kangkang laughed. “Ha… ha… ha!! I can do that, but I have a condition,” the crab said. “What is it? Tell us quick!” urged Kleting Ijo. “Whatever it is, we will do that as long as you can take us to the other side of the river.” “Well, then. I want all of you to kiss me,” said Yuyu Kangkang in teasing fashion. Kleting Abang and her two sisters agreed. One by one, they stuck out their neck and kissed the crab. After that, Yuyu Kangkang told them to get on his back and took them across. Not very long afterwards, Kleting Kuning showed up at the river bank. Like before, Yuyu Kangkang offered a help under the same condition she had to give him a kiss. Kleting Kuning refused it. She did not want to kiss anyone while still having a husband. But she begged for help anyway. The crab turned away. He did not want to lend a hand until he got a kiss. Kleting Kuning began to lose patience. She lashed the stream with her whip, making the river water dwindle. Witnessing such a power, Yuyu Kangkang was petrified. He quickly took her across and even to Dadapan Village. In Mbok Randa’s house, Kleting Kuning met her sisters and mother. Not long after, Ande-Ande Lumut came out. The ladies showed off their beauties in front of the prince. But he did not seem impressed by any of them. Nyai Intan started to feel worried. She went forward and got on her knees before the prince. “Take one of my daughters, prince. They are all beautiful, aren’t they?” the widow begged. Ande-Ande Lumut only smiled. “They are indeed charming. But I am not going to pick any of them,” said Ande Ande Lumut. “Guards! Lead that lady in yellow dress here!” commanded him, referring to the girl sitting on the back row. She was Kleting Kuning. “I will take you as wife. Will you say yes?” the prince asked the modest looking lady. Everyone in the place was surprised, moreover Nyai Intan and her daughters. “I’m sorry, Your Highness! Why do you pick that rakish woman instead of my daughters?” asked Nyai Intan. Again, Ande-Ande Lumut smiled, and then said, “Nyai Intan! Just so you know why I don’t choose your daughters. It is because they have been disgraced by Yuyu Kangkang, the giant crab. I pick this lady because she is still clean. She refused to kiss the crab.” Afterwards, Ande-Ande Lumut revealed to Kleting Kuning who he really was. The husband and wife finally reunited again. As for Nyai Intan and her daughters, they walked home with disappointment and embarrassment. *** The characters of Kelting Abang, Kleting Ijo, and Kleting Biru represent greedy girls who cannot keep their honor. They dream to be a wife of a prince and are willing to do anything for that, even sacrificing their purity. In the end, they tragically get nothing. Ande-Ande Lumut and Kleting Kuning both represent a faithful lover. Despite everything that befalls them, they remain firm on their love to each other. As a result, after a long separation, they reunite with each other. It is a clear example of where faithfulness could lead people to. Samsuni/sas/171/10-09 Translation by Reza Daffi [1] Abang red [2] Ijo green [3] Biru blue [4] Kuning yellow Read Times All rights are reserved under the Department of Law and Human Rights Republic of Indonesia Copyrights by The material may be used, downloaded, or distributed only after permission from the author and Please rate the above folklore Comments for "Ande-Ande Lumut" Leave your Comment
ceritarakyat ande ande lumut cerita rakyat aji saka cerita rakyat aji saka dalam bahasa jawa cerita rakyat ande ande lumut singkat cerita rakyat aceh dll. Updated on. May 2, 2019. Books & Reference. Data safety. Developers can show information here
100% found this document useful 8 votes14K views7 pagesDescriptionteks drama ande ande lumutCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 8 votes14K views7 pagesTeks Drama Ande LumutJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Search Kisah Selir Kerajaan. Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timuryang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 Ashoka memerintah India (maghada) tahun 272-232 SM Rakyat yang mempergunakan jalan untuk transportasi perdagangan dibebankan pajak yang tinggi Inilah Sumber Kekayaan Raja Thailand
Wc10.